Karutan Pondok Bambu Dipecat

Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Pondok Bambu Sarju Wibowo tersandung Artalyta Suryani alias Ayin, terpidana lima tahun dalam perkara suap jaksa Urip Tri Gunawan. Gara-gara Satgas Pemberantasan Mafia Hukum melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rutan Pondok Bambu pada Minggu (101) malam dan menemukan fasilitas mewah yang diberikan kepada Ayin, Sarju menjalani pemeriksaan.

Tak hanya itu. mulai Selasa (12/1) hari ini, Sarju akan kehilangan jabatannya sebagai Karutan Pondok Bambu. Pencopotan jabatan Sarju itu ditegaskan Menkumham Parrialias Akbar saat menjadi narasumber di sebuah stasiun televisi swasta nasional. Senin (U1) malam. "Terhitung besok (Selasa hari ini. red), Karutan Pondok Bambu dicopot," kata Patrialis Akbar

Hingga Senin sore. Sarju masih menjalani pemeriksaan terkait pemberian fasilitas mewah kepada beberapa narapidana (napi) Rutan Pondok Bambu, termasuk Ayin Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Dep kum HAM Untung Sugiono mem benarkan ihwal pemeriksaan terhadap Sarju.

Hanya saja, katanya, kewenangan untuk pemberian dan bentuk sanksi ada di tangan inspektorat Kalau memang terbukti bam dikenakan sanksi "Jangan dulu dikatakan pelanggaran. Kita proses dulu Kita telusuri dulu sceara hukum Kepala Rutan sedang diperiksa," jelasnya.

Indonesia Corruption Watch (ICW) punya pandangan lain. Menurut Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho. sanksi tegas jangan hanya dijatuhkan kepada Karutan Pondok Bambu saja. "Semua pejabat yang bertanggung jawab soal fasilitas mewah dalam ruang tahanan terhadap Ayin dan terpidana lain harus dipecat. jelas Emerson. Bukan hanya itu saja, para pejabat dan petugas itu juga harus Ji-idik karena dugaan tindak pidana korupsi. "Diperiksa terkait indikasi suap." tambahnya.

Untuk Ayin. lanjut Emerson, mesti ada tindakan juga Jangan nanti muncul anggapan siapa yang punya uang memperoleh keistimewaan, termasuk saat dibui "Ayin harus dipindahkan ke LP Nusakambangan dan fasilitas yang diberikan harus sama dengan napi yang lain," turupnya.

Fasilitas Mewah Pada Minggu malam empat anggota Satgas Pemberantasan Mafu Hukum yaitu Denny indrayana. Ma--Achmaa Santosa. Herman Effendi, dan Yunus Husein, menggelar sidak ke Rutan Pondok Bambu. Jakarta Tmur Dalam sidak yang dilakukan pukul 19 00-22.00 itu. mereka menemukan pemberian fasilitas mewah kepada tiga terpidana yaitu Ayin dan Aling (terpidana narkoba) di blok Anggrek.

Saat memasuki kamar tahanan Ayin, keempat anggota Satgas itu terhenyak tantararikainar tahanan Ayin yang memiliki luas sekitar 8x8 meter itu tak u bannya kamar di hotel berbintang Ada spring bed ukuran double bed. di atasnya cover bed berwarna salem terlipat rapi. Segala macam kosmetik tersusun rapi di atas meja rias Ada TV plasma ukuran 21 inchi, pendingin ruangan, dan meja kerja.

Sang rani berlian kasus Jaksa U np ini pun memiliki kamar mandi pribadi di dalam kamarnya Dilengkapi kloset duduk dan bak mandi yang bersih Belum cukup nyaman, ada abt fitness untuk menyegarkan badan. Seluruh ruangan pun dilapisi karpet tebal. Ruangan itu seharusnya menjadi ruang kantor petugas LP. namun disulap menjadi kamar setara hotel berbintang.

Ayin hanya menangis scsung gukari saat ditanya fasilitas mewah nya. Sepanjang kunjungan yang difasilitasi oleh Dirjen Lapas Untung Sugiyono ini. Ayin hanya sibuk menutupi mukanya.

Kamar tahanan Ayin ternyata belum seberapa bila dibanding kamar tahanan Aling Kamar Aling lebih luas dan dilengkapi dengan fasilitas karaoke. "Selain Ayin, napi bernama Aling juga memiliki ruangan khusus. Bila Ayin memiliki ruangan khusus di lantai tiga. .Ming memiliki ruangan khususdi lantai dua."kata Sekretaris Satgas Denny Indrayana

Menurut Denny. Aling mcrupa kan napi dalam kasus narkoba. Ruangan khusus Aling di lantai dua itu lebih besar dibanding ruang khusus Ayui. "Luas ruangan khusus Aline sekitar satu setengah atau dua kali lebih besar dibanding ruang Ayin, ujar dia.

Sama seperti ruang Ayin. ruang Aling juga dilengkapi AC dan TV Namun, menurut Denny, ruang khusus Aling lebih mewah. "Di ruang Aling ada ruangan tertutup, khusus karaoke. kata Denm Keterangan yang didapat Satgas. Aling biasanya berada di ruangan khusus itu dari pagi hingga malam. Sekitar pukul 19.00 WIB. Aling baru kembali ke selnya. Tapi, Satgas juga tidak yakin dengan keterangan ini. karena di ruang Aling juga terdapat tempat tidur.

Situasi ini amat kontras dengan para tahanan yang ditempatkan di blok Edelweiss Ruangan berukuran sekitar 2X7 meter persegi itu diisi 10 orang. Jemuran baju digantung di mana mana. Untuk bdur. mayoritas napi wanita di sini mengandalkan tikar atau kasur lipat Tidak ada alat elektronika yang tampak di sel sel itu.

Wajar

Dirjen PAS Depkum HAM untung Sugiyono mengakui memberi kan fasilitas untuk Ayin. Pihaknya ingin membantu Ayin bertemu keluarga dan mengurus perusahaan. "Kami akui memberikan fasilitas untuk Artalyta Itu hanya tempat untuk menerima keluarganya dan untuk kegiatan perusahaan milik Artalyta." ungkap Untung

Untung melanjutkan. Ayin mempekerjakan 50.000-80.000 karyawan dan itu tetap harus diawasi dengan baik oleh Ayin karena berhubungan dengan nasib orang banyak "Kenapa (pertemuan) ndak dilakukan di ruang kunjungan, karena ruang kunjungan sudah penuh" dalih Untung

Untung menjelaskan ada dua ruang yang digunakan. Di bagian kantor lantai 2 ruang Dharma Wa nita dipakai untuk tempat pelatihan keterampilan membuat tas manik manik yang koordinatornya Aling. Di ruang itu ada alat karaoke dan qasidah. Sementara di lantai ? ada tempat yang menurut Untung Jipergu rukan untuk pesantren kilat "Dan ruang keterampilan yang diketuai Artalyta. Semua difungsikan untuk warga binaan." kilah Untune

Sebelumnya, saat menyidak Rutan Pondok Bambu, Untung menyebut fasilitas pribadi Ayin adalah wajar. Kalau saya pikir ruangan im sudah benar Kalau toh terselip beberapa fasilitas pribadi untuk mainan anak, itu masih dalam batas kewajaran Tidak merugikan orang lain," ujarnya.

Selain itu. katanya, semua fasilitas itu demi keamanan dan kesehatan Ayin. Kita melihat juga aspek ke amanan Bisa saja diganggu ganggu. Kita melihat aspek kesehatan. Ada yang bisa dicampur ada yang tidak," ujar Untung

Menurut Untung, adanya TV di ruang tahanan juga bukan perkara aneh Semua napi di rutan rata rata mempunyai TV Kalau mewah ya relatif Semua ruangan penghuninya hampir ada televisi." jelasnya

Scdankkan spring bed Ayin. hanyalah spring bed bekas. Jika dari inspektorat tidak mengizinkan, maka akan diganti "Kita sesuaikan dari ruangannya." tandasnya.

Ihwal diskriminasi perlakuan yang terjadi di tahanan juga diakui Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Asdjudin Rana "Memang ada perbedaan status tahanan itu Tidak mungkin Iata satukan mantan pejabat dan para pencopet,* kata Asdjudin usai Keterangan pers di Depkum HAM, Jl HR Rasuna Said. Jakarta. Senin (11 I) Namun saat didesak bahwa Ayin bukanlah mantan pejabat, Asdjudin diam seribu bahasa.

Yang mengejutkan. Asdjudin menyebutkan bahwa aneka fasilitas wah itu didanai lewat anggaran Lapas "Itu dan anggaran Lapas." kata Asdjudin .Anggaran tahun berapa untuk fasilitas Ayin? "Tahun berapa, saya lupa itu." sahutnya.

Asdjudin malah menantang balik saat ditanya apakah pemberian fasilitas mewah melanggar hukum atau tidak "Tolong carikan putusan hakim atau pengadilan yang melarang itu." tantang Asdjudin

Adanya diskriminasi perlakuan terhadap para tahanan itu disayang kan Presiden SBY. Karena menurut SBY. siapa pun harus mendapatkan perlakuan yang sama di tahanan.

"Setiap WNI yang mempunyai status hukum harus memiliki hak yang sama di depan hukum. Tidak ada dispensasi sebagaimana yang ditemui oleh para pelaksana hukum tadi malam." kata kata Juru Bicara Kepresidenan Bidang Dalam Negeri Julian Aldrin Pasha di Kantor Pre siden. Jl Veteran, Jakarta, Senin (11/1).

SBY mengetahui sidak di kamar .Artalyta Suryani dan beberapa kamar narapidana lainnya di Rutan Pondok Bambu. Jakarta Timur, dari media massa Hingga saat ini Presiden belum mendapatkan laporan resmi dari Satgas Pemberantasan Mafia Hukum "Presiden sudah mendengarkan dari media upi belum ada laporan resmi." kata Julian.

Julian mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Satgas Pemberantasan Mafia Hukum ini .Vamun demikian, harus dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini Menkum HAM. Julian enggan berkomentar saat ditanya sul tahanan besan SBY. Aulia Pohan, apakah juga harus disidak Mantan Wakil Dekan FISIP UI ini tak menjawab dan cuma tersenyum ditanya tentang hal irri. dtc/has

    0 komentar:

    Posting Komentar